Pada dasarnya hidup haruslah jangan berlebih - lebihan, semakin kita berlebih - lebihan terhadap sesuatu maka akan berdampak buruk dalam kehidupan kita. Termasuk didalamnya adalah berkaitan dengan cinta kepada makhluk, sebagaimana yang di sampaikan oleh Nabi kita Muhammad saw,
“Cintailah orang yang kamu cintai sekadarnya. Bisa jadi orang yang
sekarang kamu cintai suatu hari nanti harus kamu benci. Dan bencilah
orang yang kamu benci sekadarnya, bisa jadi di satu hari nanti dia
menjadi orang yang harus kamu cintai.” [HR. At-Tirmidzi]
Jelas, bahwa jika sekiranya kita mencintai seseorang janganlah sampai cinta itu menjadi sebuah cinta yang membabi buta, cinta yang sudah melampaui akal sehat, karena bagaimanapun juga, orang yang sekarang kita cintai bisa jadi melakukan suatu hal yang membuat kita jengkel dan membuat kita risau. Apalagi disini untuk kaula muda, yang sejatinya sudah mulai ada rasa kepada lawan jenis, dia mulai meberikan perhatian yang terlalu berlebihan kepada si pujaan hatinya, sampai - sampai apa yang dia inginkan dipenuhi. Sungguh agak menggelitik hati memang, jika kita bisa berfikir panjang, apakah orang tersebut yakin si pujaan hatinya tidak akan mengecewakannya kelak, apakah dia yakin orang yang dicintainya akan memberikan sesuatu yang dia harapkan, karena sungguh jika tingkat kecintaannya terhadap seseorang tinggi, maka tingkat kekecewaannya pun akan sebanding dengan tingkat kecintaannya tersebut jika orang yang kita cintai mengecewakannya.
Sebaliknya, jika sekiranya kalian membenci seseorang, jangan sampai kebencian tersebut melebihi batas suatu kebencian, karena bisa jadi orang yang sekarang kita benci malah kelak akan menjadi orang yang harus kita cintai. Lho kok bisa? Tentu bisa sahabatku, ingat yang membolak - balikan hati setiap manusia adalah Allah SWT, mungkin sekarang orang tersebut sering membuat kita kecewa, sering menyakiti kita, sering memberikan harapan palsu, akan tetapi tidak menutup kemungkinan suatu saat dia tersadar akan kesalahan - kesalahannya tersebut dan dia mulai memperbaiki kesalahan - kesalahannya dan menggantinya dengan suatu kebaikan. Banyak sekali kisah nyata, yang menceritakan tentang hal tersebut, ada yang tadinya jahat menjadi orang baik, ada yang tadinya tukang maskiat menjadi seorang yang alim dan begitu pula orang yang kita benci, jika sekiranya Allah memberikan suatu hidayah kepadanya, tidak ada seorang pun yang bisa menghalangi dia untuk menjadi seorang yang baik dan akhirnya kalian pun suka padanya atau mungkin mencintainya.
Jadi intinya disini saya ingin berpesan kepada kalian termasuk pada diri sendiri, jadilah orang yang selalu bersikap sewajarnya saja dan jangan bersikap berlebih - lebihan, karena jika bersikap terlalu berlebih-lebihan yang rugi kita, hidup akan terasa berat dan akan menyiksa diri kita sendiri.
0 Response to "Cintailah dia Sewajarnya dan Bencilah dia sewajarnya"
Post a Comment